Friday, July 13, 2012

memoar kretek

selamat siang sebatang rokok,
bunyi pelan pematik dimulailah tembang singkat lewat basah bibir mencecap
dan asap meliuk genit
momen paling seksi dari hembusan campuran molek

sesapan kedua, sejenak setelah jenaka terhimpit
dari dua ritme kepulan asap
mengalirkan kata dari sunggingan senyum yang diiringi kernyitan alis
kalimat kecil nikmat yang disuguhkan melawan arus fonasi
dan jentikan jari menghempaskan abu
lentik mengiringi asap yang menari semakin liar

bicara tentang sebatang rokok
dan aroma manis cengkeh yang diramu dalam benda engkau sebut racun
seluruhn dunia boleh memusuhi
tidak akan membeli badai perasaan yang digagasi adrenalin,
pulsasi menderu,
dan gejolak kupu-kupu di dasar perut
dan hisapan demi hisapan mengisi penuh paragraf cerita diam
menjadi klimaks pribadi dari cerita pendek sebatang rokok

menjelang kalimat penutup
dan jari jemari yang beradu di atas asbak penuh abu
menutup tarian asap yang menyusup
menyisakan godaan kecil paling jalang,
bakaran kedua

dan selamat siang sebatang rokok
selalu ada waktu untuk sebatang berikutnya.


naa