because I cant sleep
and start crying hard
now my stomach hurts
like a giant black hole sucking them
and my heart's pounding
irregularly
my breath shortens
it seems too hard to take the air in
now i'm tired
my eyes are just too heavy
good night
I survive my demon tonight
i'm so sorry. i'm still the same person I made as a foe in the past.
naa
Wednesday, May 14, 2014
Tuesday, May 13, 2014
H
“Suara
kepalaku bernama H. Ia adalah kenalan terlama yang kupunya, sejak kala pertama
aku mengingat, H sudah disertakan di dalamnya. Aku tidak pernah tahu wujud H,
juga tidak pernah tahu bagaimana bentuk suara H bila ia punya pita suara. Bunyi
yang dikeluarkannya bukan bersumber dari sana, tapi mungkin dari resonansi
suatu bagian otak yang kupunya.
H berbunyi sepanjang hari, tapi H tidak pernah
mengajakku bicara. H ikut berbicara sesuai pikiranku, ia tidak pernah menjadi
subjek lain yang menjadikanku subjek orang ketiga, sehingga kami tidak pernah
bekenalan secara resmi, ia tidak menyebutkan namanya, sebenarnya akulah yang
menamainya H. Entah mengapa aku menamainya demikian, H adalah kenalan terlama
yang kupunya, kebanyakan kita tidak dapat begitu mengingat satu dari banyak
alasan yang pernah dibuat selama kita mengenal orang berpuluh-puluh tahun.
Bulan ini aku merayakan ulang tahunku kedua puluh enam, maka kurasa kurang
lebih segitulah usia perkenalanku dengan H.
Meskipun kami tidak pernah saling berbicara, H-lah
yang berperan paling banyak berperan dalam pengambilan keputusanku, H, entah
bagaimana caranya dapat berbentuk seperti lubang hitam yang menghisap apa pun
termasuk semua perkataan semua orang dan mencernanya seperti yang kamu lakukan
di dalam perutmu saat menelan sepiring nasi. Lalu, entah bagaimana caranya H
akan menanamkan keputusan itu padaku.
Hidup selalu lebih mudah bila H yang
memutuskan, aku tidak pernah punya keberanian sebesar yang dimiliki H, atau
sebesar yang selalu aku tulis di dalam tulisan-tulisanku yang lain. Bila H yang
memutuskan, semua orang akan gembira dan mengakui kebenaran keputusan. Seperti memutuskan
untuk memilih baju dari rak baju di toko, tentu akan lebih aman kalau memilih
dari rak best seller.
H selalu lebih besar dari hati, mungkin H
berukuran sebesar pikiran, yang secara abstrak kuanggap berukuran tigaperempat
dari total keseluruhan diri. Sampai
suatu hari aku memutuskan untuk membunuh H, karena H sudah berbohong selama 12
tahun. Mula-mula H berbohong kecil-kecil, lalu lama-lama H membohongi pikiranku
sampai pikiranku terpusat jadi satu dan menolak sistem yang benar. Dan semua
orang yang mengira H adalah aku, terbengong-bengong, dan beranjak pergi.”
Untuk kalian yang tak sempat mendengar. Biar
saya bicara lewat telepati dan kabel-kabel imajiner yang tersambung ke kepala
kalian, sehingga tidak ada rejeksi, karena kalian tidak tahu saya menyampaikan
pesan lewat kabel-kabel itu, sebut saja ini arus satu sirkuit.
Setelah kalian bilang soal peduli dan
menceramahi saya tentang kekecewaan,
saya tidak jadi bunuh diri. Bukan, saya tidak lagi berpikir mau bunuh
diri. Saya sudah jera membunuh diri.
Setelah kalian pergi dan berpuasa bicara, sekarang saya bisa mendengar
suara kepala saya sendiri. Setelah selesai menangisi ketidakbahagiaan, hari ini
saya bersepakat dengan diri untuk berbahagia. Kalian tidak paham, tentu tidak
ingin paham. Karena kita berteman lama, saya tidak ingin tidak bicara lebih
lama.
Sesungguhnya, yang sekali ini, adalah upaya
saya yang paling berani untuk mendengarkan kata hati, saking terlalu lama tidak
pernah berani sampai detik ini pun saya masih canggung mendengarkan hati. Hidup saya telah lama berpusat pada apa yang saya pikir paling sesuai, hidup saya
selama ini saya ini cukup berlogika.
Kini, sudah lepas
bulan pertama, kedua dan ketiga sampai saya lupa bagaimana menangisi kalian
pergi. Saya tidak lagi sakit hati. Ini adalah momen yang saya janjikan,
mengerti atau tidak mengerti, marilah berdamai, saya tidak lagi berada di bab
yang sama dengan bingkai kalian. Mari bergegas, kita sudah tuntas.
naa
Subscribe to:
Posts (Atom)