Folks,
seminggu ini saya pulang malam
terus, dan dimarahi mama saya. Menyalahi keilmuan saya sebagai dokter, saya
yang sedang batuk berkaing-kaing ini malah tidak banyak istirahat. Pun, weird
luck saya sedang nafsu-nafsunya menggumuli saya, seperti yang sudah pernah saya
tulis. Beberapa kejadian di minggu ini seperti di luar kuasa saya, tapi
lagi-lagi, saya tidak suka pakai kata apes, karena setiap hal pasti terjadi
untuk suatu alasan.
I am gonna lose some. Someone. Some
things. Some times, somehow. Saya akan kembali membenturkan kepala saya dan
mendapati ada ceruk besar terkerok dari hidup saya. Saya sangat sedih karena
saya tidak bisa berkuasa menceritakan logika dan bagaimana saya berpikir
tentang segala kehilangan ini karena menyangkut seorang individu, dengan cara
berpikir dan kedalaman emosinya sendiri. Yang terbaik yang dapat saya lakukan
adalah (hasil brainstorming dengan seorang teman) membangun defens agar arus
emosi itu tidak mencederai mental saya dan mencoba berbaikan dengan keadaan
yang akan masih terasa pahit sampai mungkin akhir tahun ini, sepahit obat batuk
cina rasa kecoa yang harus saya minum (hasil pemikiran sendiri). Tapi percayalah!
Saya selalu yakin dan sudah berdoa di rumah-Nya bahwa setiap orang yang
membenci saya dan mengatai saya jahat hanyalah sedang marah dengan cara yang
tidak benar dan dia belum mengenal saya dengan baik. Dan pada dasarnya semua
orang itu baik, setidaknya bagi saya dan pikiran naif saya ini.
Kembali bicara tentang kehilangan
: saya akan menyelesaikan urusan saya di Jakarta dalam beberapa minggu ini, dan
bersiap kembali menghadapi masa depan saya, menjadi dokter. Periode transisi
sudah selesai, bermain-main dan berlibur, dan magang 3 bulan demi menumpuk dana
liburan akhirnya akan sampai di kata cukupnya. Saya akan kehilangan waktu bersama
surga pribadi saya yaitu teman-teman sehidup sebahagia saya, dan mengucapkan
selamat tinggal pada tunggangan roda empat yang bocel kebanggaan saya itu, dan
harus angkat kaki pindah pulau. Saya akan kehilangan apa-apa yang memberi saya
kenyamanan dan habis sudah masanya saya menjadi anak manja yang
menghentak-hentakkan kaki untuk melawan keadaan, tidak ada yang lebih baik saya
lakukan selain mengemas barang saya, menyudahi perhutangan saya dengan siapa
pun di sini dan mengenakan jas putih saya lagi dan menghadapi episode
berikutnya. Saya sudah besar dan tidak bisa kembali menjadi kecil, baik ukuran
baju atau pun otaknya.
I am gonna lose some. But i’ll
get some.
Nevertheless, God never take some
things without giving you any. Saya mungkin kehilangan hubungan pacaran yang
menyenangkan dan super impian banyak orang. Tapi saya mendapat teman yang tidak
sengaja mendengarkan saya. Saya selalu menyayangi dan menghargai pertemanan
sebagai buah pikiran untuk memperkaya hidup saya. Dan menemukan teman bagi saya
berarti menemukan harta. Saya mungkin akan kehilangan cara untuk mempertahankan
hubungan pertemanan seperti yang sering terjadi selama ini, tanpa memikirkan masalah
singkat atau panjang pertemanan itu, saat ini mendengar dan didengarkan oleh
teman adalah hal terbaik yang bisa saya hadiahi bagi diri saya sendiri. Seseorang
yang akan mengatakan banyak hal baik dari perspektif yang tidak akan terjangkau
oleh saya karena mata saya yang cuma dua ini. Mungkin saya berlebihan senangnya,
tapi tidak apa-apa, membahagiakan diri sendiri itu penting! Dan imajinasi saya
cukup hebat untuk mampu membuat diri saya gembira tanpa sebab!
Well i might get less than what i lose, but at
least i get some.
Dan oh ya, kenapa saya membuka
tulisan saya dengan narasi dimarahi mama karena sering pulang malam, karena
mama saya dan banyak orang tidak mengerti apa yang saya kerjakan kalau saya
pulang malam. Saya mengobrol. Mendengar dan didengarkan. Belajar dan
dipelajari. Menangis dan ditangisi. Waktu mungkin musuh besar saya karena
sering gagal memecut pantat saya yang sering duduk berjam-jam di depan gelas
kopi dan seolah tidak ingat pulang. Karena saya mencintai teman-teman saya dan berada di dekat
mereka pada saat hidup saya sering betul memerah kelenjar air mata saya adalah
saat yang penting untuk menyaring ketidakwarasan. Tapi mama tentu tidak terima
alasan itu, dan saya tidak ingin membantahnya. Setiap orang punya alasan,
seperti yang saya umbar di sini. Dan setiap orang perlu dihormati alasannya,
termasuk saya ini.
Jadi, saya tidak takut kehilangan. Dan tidak takut mendapat rejeki nomplok kebanyakan. Mengutip kata-kata seseorang, semua ini cuma titipan; suatu hari harus dikembalikan.
Jadi, saya tidak takut kehilangan. Dan tidak takut mendapat rejeki nomplok kebanyakan. Mengutip kata-kata seseorang, semua ini cuma titipan; suatu hari harus dikembalikan.
Saya kembalikan pada-Nya, apa-apa yang menurut-Nya perlu diambil sekarang, meskipun saya akan terseok-seok pincang, tapi saya akan terbiasa. Kita semua akan terbiasa dan pada akhirnya mengikhlaskan dan berbaikan. Dan kembali hidup damai menunggu pemberian-Nya yang lain.
Dan oh ya, jangan mengira saya
sok religius J
saya hanya mencari alasan. Karena saya cinta pembuktian.
Selamat malam.
naa
No comments:
Post a Comment