Friday, September 25, 2009

akulihatlampupesawatterbangdilangitdan kupikirakusudahgilaolehkamu!

aku memandang langit dan memikirkanmu
teologi pikiran bahwa harapan adalah kepercayaan sakral
untuk tetap menghidupkan matahari yang samar di balik bukit
aku melambungkannya dalam gulungan asap yang memudar ke udara bebas,

aku telah berkata semua selayaknya lafas suci berdesingan
penuh kelap kelip tak terdefinisi
tanpa perlu kamu mendengar sesuatu perkataan yang manis lewat bibirku
tetap tersisalah dalam pikiranmu mengenai aku dan harapanku yang belum lagi kasat bagi retinamu
meskipun begitu,
perasaan itu sekarang telah kubabtis menjadi titk terjauh aku akan berlari dan berhenti untuk selamanya
perasaan pada mu. di ujung sana itu.


naa

No comments:

Post a Comment