di dalam genggaman yang tersorot
oleh air mata yang basah jatuh
kusapu marahmu
supaya senyuman menjadi ingatan terakhir tentangmu kupunya
rindu diam-diam
berdoa pelan-pelan
dan pikiran-pikiran kecilku,
tolonglah, lewat saja
-naa
warna bajuku,
wangi parfumku,
kacamata baruku,
berbeda dari keasinganmu,
berhentilah bertengger di pikiranku
-naa
kita tidak pernah berfoto berdua
meskipun, pikiran terasa terikat
setidaknya, begitulah pikirku
-naa
merasa dibodohi oleh elektronika
oleh bebunyian
oleh kelip lampu merah
oleh jajaran huruf
lebih-lebih,
oleh pikiranku sendiri
*sigh*
*sigh*
sh*t!
-naa
No comments:
Post a Comment