Friday, December 25, 2009
murahan
mengobrol sampai diciprati air pasang
setelah berjam-jam tertidur di dalam bis
mendadas jalanan berkelok-kelok menembus gunung
ayo kita berduaan di tebing terjal lagi
menghadap ke laut lepas seperti mau bunuh diri
mengobrol banyak-banyak sampai kerongkongan kering
dari tentang cinta-cintaan kita, tentang tugas akhirmu yang tidak berakhir,
tentang rencana balas dendam yang tidak terbalas, sampai tentang mau
makan apa kita nanti malam
ayo kita bangun dan bertemu hari ini
sudah 3 bulan ditunggu tanggal ini diarak ke depan hidung
berjejalan lagi di dalam becak atau bis atau kereta atau malah pesawat,
jam berapa pun kita tersesat entah dimana
yang penting berdua
aku ayo saja. x)
naa
Thursday, November 26, 2009
happy idul adha
membangunkan tidur siangku
anak-anak kampung berteriak girang
suara-suara bajaj lalu lalang
ramai,
besok hari raya
bau kambing menyusup lewat tembok rumahku
bersaing dengan suara bedug yang, sialan, berisik tak menentu
dan hari ini hujan turun seharian
dan mereka mati besok...
happy idul qurban.
naa
Tuesday, November 24, 2009
dan karena kamu pelangi, aku mau jadi kamera
aku mau melihat kamu
dengan dua mataku sendiri
tidak mau perantara kamera
atau perantara orang-orang
aku mau menghentikan hari ini
memunggungi semua manusia
dan berbaring berhadapan dengan kamu
sedekat mungkin yang aku bisa
yang terbaik, saat ini,
aku mau menipu saja
memejamkan mata dan berdoa
supaya gambar-gambarmu bisa diputar
dipajang di layar mimpi di dalam kepala
naa
(untuk yang jauh-jauh)
Saturday, November 21, 2009
Pulang pagi
Di satu saat
Aku kangen kamu
Ditemani jakarta malam hari
Lampu bermacam warna
Dan jalanan yang lapang kosong
Sendiri dalam diam yang tidak sejati
lagi, luput membedakan obsesi atau halusinasi
mana yang lebih kunikmati?
Diiringi sesekali lampu kekuningan dan rintik hujan
Aku mau bilang aku kangen
Menikmati kamu sendirian
Cukup aku
Tenggelam sendiri mengkhayalkanmu
Radio berbicara pelan
Aku hanya butuh eksistensi suara yang menemaniku
meluncur menyusuri malam dan
suara-suara di kepalaku dalam diam
Mengingatmu
Entah kapan pensiun dari cinta butaku itu
Nanti? Kapan?
Mungkin sampai undanganmu ada di tangan ini
tanpa namaku di dalamnya
cuma di luar
sebagai alamat tujuan
klise.
Jakarta, 19 Maret 2008 03.12 AM
naa
”Kapan?”
Yang tidak akan kutemui lagi dan membuat iri
dimensi ini begitu lucu aku tertawa mengikutinya
aku rindu ingin bertemu
tapi engkau berpaling saat kudatangi
mengacaukan semua ilusi
persimpangan yang telah lama tertinggal
kapan kita sejalan?
naa
(aku ingin pulang dan disambut olehmu)
Friday, November 13, 2009
to whom it may concern,
kita jadi pacar saja ya,
dan sekali kamu iyakan
biarkan aku jadi bencana dalam hidupmu
aku akan mulai dengan menginvasi perlahan-lahan lewat telfon malam-malam
lalu ada kewajiban laporan setiap saat lewat sms dan cdma kita yang kembaran
pergi berdua pulang kuliah atau malam minggu jadi prioritas
nanti, permisif dariku akan jadi syarat mutlak kamu pilih-pilih teman
karena aku tidak percaya teman-temanmu
apalagi yang punya penis
jangan pergi berduaan dengan makhluk selain aku
karena cemburu akan jadi agenda langganan kita adu mulut dan urat leher
aku memang sayang kamu dengan dua telinga dan dua mataku
maka aku pun berperan jadi dua dalam drama karangan kita berdua
jadi cupid jejadian yang tiap malam bilang 'i love you selamat tidur mimpiin aku ya'
dan jadi gundoruwo posesif berstatus pacar yang mengikat kaki dan logikamu erat-erat,
aku memang senang mendengarkan bicaramu setiap menit di telfon
tapi aku tidak akan percaya kata-katamu di saat-saat kamu bilang capek dan sedang tidak ingin diganggu
di kamusku tidak ada kata bosan mengantar jemput menyantroni kamu di rumah dan di kampus dan di tempat kamu nongkrong setiap hari
aku tidak mau lelah menginterogasimu lewat telfon 'sedang dimana-sedang apa-segera pulang aku tidak suka kamu di situ' kalau-kalau hidup menuntutku tidak eksis sementara di dekatmu
atas obligasi cinta
dan status yang kamu iyakan
aku sudah beli kebebasanmu yang kita rayakan setiap tahun sebagai 'our love anniversary',
jangan minta putus
apalagi sok heroik selingkuh sana sini
karena aku tidak mau egoku sendiri menghinaku tidak dapat memenangkan kuasaku atas kamu "
tertanda,
your prince charming
p.s kita jadian ya?
(really, this is happening to everyone, sadar atau tidak, masih terjebak atau tidak, masih suka atau tidak....kita semua pernah menikmati komitmen macam ini!)
naa
Friday, October 23, 2009
absolute (vodka?)
menafasi kerinduan mati yang ditimbun di dasar keinginan
aku mau bertemu dan melihatmu tanpa dibantu
memberi waktu bagi pikiran melepas simpai berjalin yang menahanku
berratus-ratus menit jaraknya darimu
aku mau melompat dan menjadi hadiah bagimu atas kepasrahan
bertahan dari cercaan perasaan
kita akan bertemu layaknya dua karib menahun lama tidak bercengkrama
hanya untuk melihat atau terlihat,
untuk mendengar dan didengar,
membagi yang tak bisa dibagi,
hanya untukmu
hanya untukku
terisolasi absolut."
(kangen parah pada hidup yg belum berubah atas nama sarjana!)
naa
Sunday, October 18, 2009
aku : di seberang lautmu
supaya kita berdiri berhadapan dan jutaan galon air asin di antaranya
kutemukan laut yang tenang di dalam-dalam pepulauan supaya bisa melihatmu di pelupuk
daratanmu di seberangnya,
kupilih batu yang keras yang menopang dudukku lama-lama supaya bisa kutelusuri
suara ombakmu yang menyatu dengan buihmu, hantaran pesanmu yang tertunda
oleh masa panjang mengayuh laut pendulunya
sebelum terik menghabisi matahari pagi,
sebelum siang turun merayap dan berbagi sengatan panas,
kubuka amplop kecil yang berkedip-kedip berisi pesan pendekmu dari pantai landaimu
di daratan seberangmu, pesan itu, tentu saja berkata :
'saya ingin berenang ke sana menemuimu di bawah cakrawala horizon lautmu..'
naa
Monday, October 5, 2009
rumput tetangga tidak lebih baik dari rumput saya!
corpse bride figure, as scary as married itselves! :)
aku ingat luna maya dicecar kenapa belum kawin juga
aku belum lupa dewi persik yang kawin muda malah cepat jadi janda
aku ingat diriku bercerita ingin segera berakhir di pernikahan
aku ingat berbagai rupa wanita yang punya mimpi serupa
mereka menggebu-gebu berlomba ingin cepat kawin muda
angan-angan dibangun supaya tidak cepat lupa
cinta memang tidak kasih makan tapi harapan bisa bikin kenyang
paling tidak sementara waktu sampai mereka punya kerja
yang sudah sepuh takut aku jadi perawan tua
yang sudah jadi perawan tua malah lupa sudah tidak muda
yang kawin muda justru tidak ingin cepat tua
tinggallah yang dibilang, masih gadis, yang takut mau jadi apa
dunia sudah gila oleh paradigma
aku sendiri terperangkap dalam tayangan kenyataan yang tidak terlalu mengesankan
mereka bilang hati-hati melangkah hati-hati pilih pria
tapi mereka tidak pinjamkan teropong masa depan
kalau memang probabilitas kawin-cerai-jatuh miskin sama saja
kenapa pula doktrinnya harus kawin muda?
naa
(hanya pikiran, bukan bagian dari propaganda anti kawin muda, hahaha)
Thursday, October 1, 2009
Tequila sunrise
Untuk menaikkan apa-apa yang kamu jatuhkan
Untuk membangunkan aku dari mimpi
Kalau pun ini benar-benar mimpi namanya
Malam ini aku hanya butuh empat shot tequila
Untuk memaksamu tinggal
Karena kamu selalu hilang dan timbul sesukamu
Kadang membawa senang
Lebih banyak membawa kejahatanmu
Malam ini aku hanya butuh empat shot tequila
Untuk mengakhiri gelombang naik turun perasaan ini
Agar aku mual dan memuntahkan semuanya
Aku tidak sanggup menggapai kamu yang terlalu sulit untuk digilai
Dan aku hampir menyerah pada tegukan terakhir
Aku tipsy
naa
(what the broken-hearted screamed about when they’re drunk)
Friday, September 25, 2009
tertinggal
berpapasan di satu titik lantas mulai meninggalkan
bukan maumu jadi eskalator yang harus ke arah atas
bukan mauku bergerak berbalik dari arahmu..
setidaknya kita pernah berpapasan dan saling melihat
tau bahwa pernah ada masing2 kita menyempili rentetan memori hidup
dan aku bangga pernah tau
lebih2 pernah bersama
biar tidak selama-lamanya seperti angan-angan semua mereka yg bahagia
karena titik itu momentum untuk melaju
membiarkan saling tertinggal
menatap punggungmu yg kuelus-elus tanda sayang
sedikit tersenyum miris ingat kita pernah nyaris jadi belahan jiwa
dan tersenyum lebih lebar karena ternyata kita tidak pernah searah.
time can speak itself with its own words. bye.
(celebrating the old times being yours)
naa
vulgar-ism
bukan ingin diraba dan diremas
aku ingin kamu melihatku dan mengingatku
bukan ingin melayangkan pikiran liarmu karena menontoni tubuhku
aku tidak sedang terlalu ingin ditindih
aku ingin dibebaskan dari rasa terhimpit
aku bukan mau telanjang
aku mau kebebasan kemana hati akan membawa
bukan mauku kamu kuberi hak segala akses bagi tubuhku
bukan perhatian itu yang kucari
bukan perasaan itu yang sedang ingin kuletakkan di kepala hingga menggelinjang
aku mau berteriak
bukan karena keenakan
tapi karena muntahan yang menggumpal di tenggorokan
aku tidak sedang bernafsu
aku sedang tidak ingin berada di bawahmu mendengarmu mengerang
aku malah ingin didengarkan
diperhatikan dengan mata takjub dan berbinar
bukan dengan mata picik bernafsu binatang
bukan karena tubuh dan ukuran dada
bukan karena keliaran pinggul dan lidah
aku mau perasaan dimiliki yang berlangsung selamanya
tidak hanya beberapa detik menjelang kamu bawa aku ke tempat tidur
aku mau dicintai seutuhnya sebagai kesatuan tubuh dan jiwa olehmu
hanya kamu
yang entah kenapa hanya menatapku sebagai kemolekan liar tidak punya hati
naa
in trance visuality
Tapi aku membayangkanmu tadi di lantai dansa
Hadir di situ memelukku
Merangkul pinggulku ikut berbagi irama lekukannya
Seiring dentuman memukuli dadaku dan senyum simpul penuh arti
Aku memejamkan mata
Berimajinasi ada kamu mengikuti gerak tanganku
Dalam binar cahaya remang-remang menatapku lekat-lekat
Membisikkan pujian aku cantik malam ini
Menertawakan kaki lelahku yang dibantai sepatu tinggi
Aku menghembuskan asap tinggi-tinggi
Ikut bersublimasi dalam atmosfer kabut dan warna-warna
Memejamkan mata lantas tertawa keras
Tenggelam dalam lautan mereka yang tertawa lebih keras
Lantas aku menertawai diriku
Membunyikan suaramu dalam kepalaku
Membayangkan ciuman termanis tempo itu
Aku menggigit bibirku
Membuka sedikit celah suara menembus pori telingaku
Ada suara kamu, suara musik dan tawaku sendiri
Bercampur jadi paduan tergila yang pernah aku dengar
Bahagianya aku akan kehadiran imajinermu di sisiku
Menemani malam panjang bergerak kian tidak terkendali
Aku menatap ke atas
Menghamburkan pandangan pada serpihan-serpihan hujan kertas
Berjatuhan menimpa mereka yang bergembira
Menyambut senyum lebarku pada ingatan terbaik tentang kamu
Aku cinta padamu malam ini
Cepatlah datang
Atau setidaknya mampirlah segera
Aku tak sabar berdansa denganmu dalam nyata
naa
(X2, just for you!)
akulihatlampupesawatterbangdilangitdan kupikirakusudahgilaolehkamu!
teologi pikiran bahwa harapan adalah kepercayaan sakral
untuk tetap menghidupkan matahari yang samar di balik bukit
aku melambungkannya dalam gulungan asap yang memudar ke udara bebas,
aku telah berkata semua selayaknya lafas suci berdesingan
penuh kelap kelip tak terdefinisi
tanpa perlu kamu mendengar sesuatu perkataan yang manis lewat bibirku
tetap tersisalah dalam pikiranmu mengenai aku dan harapanku yang belum lagi kasat bagi retinamu
meskipun begitu,
perasaan itu sekarang telah kubabtis menjadi titk terjauh aku akan berlari dan berhenti untuk selamanya
perasaan pada mu. di ujung sana itu.
naa
i need earplugs, a blunt heart and two blind eyes before being reborn to this world
i really would to kill myself now
karena aku tidak tahan
sungguh orang-orang begitu nyinyir
dan mulutnya berbisa
sungguh orang-orang begitu suka menyakiti perasaan orang lain
mereka mengkastakan manusia atas sejumlah harta yang manipulatif dan bikin onar
dan mereka mengatakannya dengan gembira
seolah itu adalah kabar baik
seolah bisa mulut mereka itu tidak berefek apa-apa pada hati yang dirajam nasib agar menjadi begitu sensitif
aku sungguh mau bunuh diri sekarang
di tempat ini
di depan mereka ini yang sedang mencerca baik sadar maupun tidak
sakit telingaku oleh sayatan kata-kata layaknya muntah proyektil tekanan tinggi
begitu berbau asam dan terasa membakar
tapi mulut itu masih saja menyunggingkan senyum manis
semanis apa yang mereka kira hidup yang bermadu
Tuhan ampuni aku ingin menampar mereka
merobek mulut-mulut sialan pemuntah kekejian
untuk apa bicara semacam itu bila Tuhan menitipkan intelektualitas pada tiap-tiap korteks otak mereka?
naa
backpacking
"Kukemas lagi barangku
(reminiscing years of broken brain)
naa